budaya kopi

Budaya Kopi di Indonesia

Pada data tahun 2015, Indonesia merupakan negara penghasil kopi terbesar nomor empat di dunia setelah Brazil, Vietnam, dan Kolombia dengan produksi rata-rata sebesar 639 ribu ton pertahun atau sekitar 8% dari produksi kopi dunia. Kopi yang ditanam dan dihasilkan di Indonesia sebagian besar jenis kopi Robusta dengan presentase 72,84% dan jenis kopi Arabika dengan presentase 27,16%.

Dengan negara penghasil kopi terbesar tidak dapat dipungkiri lagi bahwa Indonesia juga memiliki budaya dalam meminum kopinya. Kebun kopi di Indonesia menyebar dari sabang sampai marauke. Berikut ini adalah beberapa budaya kopi di Indonesia.

1. Budaya Kopi Aceh

Misalkan di Aceh. Tradisi minum kopi di Aceh seperti sudah menjadi gaya hidup oleh masyarakatnya. Tradisi minum kopi ini telah berkembang secara turun temurun seiring perkembangan Aceh sebagai salah satu daerah produsen kopi kelas dunia.

Ada dua daerah sentra produksi kopi di Aceh, yaitu Ulee Kareng dan Gayo. Kopi yang berasal dari kecamatan Ulee Kareng adalah jenis kopi Robusta kualitas tinggi. Sedangkan Gayo memproduksi jenis kopi Arabika premium kelas dunia. Kedua jenis kopi ini yang membuat nama Aceh masuk ke salah satu produsen kopi terbaik di Tanah Air yang merajai 40% pasar dalam negeri.

Budaya minum kopi di Aceh seperti tidak mengenal waktu karena bisa berlangsung dari pagi ketemu pagi ditemani dengan gorengan dan obrolan hangat membuat waktu serasa bejalan begitu cepat. Tidak heran jika warung-warung kopi di Aceh selalu terlihat ramai.

Di kedai-kedai kopi, umumnya para pengunjung ditawarkan menikmati kopi dengan tiga variasi penyajian, yaitu kopi hitam, kopi susu, dan sanger. Kopi hitam dan kopi susu sudah sering kita dengar dan kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi sanger berbeda, sanger merupakan racikan yang khas dan orisinil dari Aceh.

Penampilannya sanger sepintas mirip dengan kopi susu. Tetapi yang khas dari sanger adalah komposisi susu dan gulanya yang tidak dominan membuat keharuman dan citarasa kopinya lebih terasa. Campuran kopi saring, susu kental dan gula ini kemudian dikocok hingga berbusa.

Itulah budaya minum kopi dari Aceh. Referensi : indonesiakaya

2.  Kopi Joss

Membahas budaya kopi di Indonesia tidak lengkap rasanya jika tidak membahas kopi unik dari Yogyakarta ini. Keunikan kopi ini dikenal luas oleh masyarakat lokal hingga mancanegara. Kopi yang dimaksud adalah kopi joss. Kopi joss di luar negeri dikenal dengan nama The Charcoal Coffee atau juga kopi arang.

Penamaan itu sesuai karena penyajian kopi joss yang tidak biasa. Dari jenis kopinya, biji kopi ini merupakan biji kopi tradisional yang didatangkan dari daerah Klaten, Jawa Tengah. Proses biji kopi disiapkan sendiri oleh para penjualnya dengan cara disangrai dan ditumbuk halus. Cara tersebut yang menjadi kunci dari rasa dan aroma biji kopi menjadi terjaga.

Ciri paling khas dari kopi joss adalah penyajiannya, yang dimana pelanggan akan meminum kopi dengan arang panas yang dicelupkan ke dalam gelasnya. Arang yang telah membara didalam tungku api, diambil dan diketuk-ketuk untuk memastikan debu-debu tersingkir dan aman untuk dicelupkan pada kopi. Kopi akan terus meletup-letup ketika arang dicelupkan, hingga bara dalam arang telah mati

Banyak yang mempertanyakan kesehatan ketika arang dicelupkan pada kopi joss. Namun kopi joss ini memiliki beberapa manfaat yaitu :

  • Dibakar hingga suhu mencapai 250 derajat celcius, arang akan berubah menjadi karbon aktif yang bermanfaat sebagai pengikat racun yang ada didalam tubuh peminumnya.
  • Arang aktif mengandung zat sorbitol yang berfungsi sebagai zat penyerap racun yang dibuang melalui saluran pencernaan.
  • Arang juga dapat mengobati penyakit seperti asam lambung, masuk angin, dan juga panas dalam.

Akan tetapi arang yang digunakan dalam kopi joss bukan sembarang arang ya, melainkan arang yang terbuat dari kayu sambi yang biasa ditemukan di hutan kalimantan.

Referensi : goodnewsfromindonesia

3.  Kopi Walik

Masih dari daerah Yogyakarta. Selanjutnya ada kopi walik yang penyajiannya tidak kalah unik. Cara menikmati kopi walik ini terbilang unik karena cara meminumnya yang dimana kopi disana disajikan dengan gelas yang terbalik. Para pengunjung harus berhati-hati ketika akan meminum kopi ini karena jika tidak kopi bisa tumpah. Tapi jangan takut, para pekerja di sana akan menjelaskan cara meminum kopi yang tepat agar tidak tumpah.

4.  Minum Kopi di Piring Kecil

Budaya yang satu ini tidak kalah unik. Beberapa orang di warung kopi pinggir jalan biasa menikati kopi dengan menumpahkannya ke piring kecil secara perlahan. Budaya meminum kopi seperti ini dapat ditemukan dimana saja tidak ada daerah asalnya secara spesifik dan tidak jelas juga kapan ditemukannya. Mungkin budaya ini muncul dari ide-ide orang Indonesia yang tidak terbatas.

Tujuan dari meminum kopi seperti ini adalah agar kopi bisa lebih cepat dinikmati tanpa harus menunggu kopi menjadi dingin digelas. Biasanya kopi dinikati sebelum melakukan aktifitas ditemani gorengan hangat.

5.  Kopi Modern

Budaya kopi di Indonesia tidak sampai di situ saja. Sekarang ini telah banyak muncul kedai-kedai kopi kekinian yang membuat para pengunjung betah untung nongkrong berlama-lama disana. Menu yang di sajikan juga tidak kalah unik. Seperti kopi dengan gula jawa, kopi pandan, bahkan kopi dengan kecap manis sebagai penambah rasa manisnya.

Budaya kopi modern tidak membuat budaya kopi tradisional yang sudah ada sejak turun temurun ditinggalkan. Masyarakat bisa memilih sendiri dimana mereka bisa menikmati kopi dengan nyaman. Kopi juga membuat orang Indonesia menjadi semakin dekat, dan juga ada banyak ide yang muncul hanya dari segelas kopi.

Keranjang Belanja
Scroll to Top